Hubungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tampak semakin tidak harmonis. Keduanya sering 'berbalas pantun' tentang kritik maupun statement yg dilontarkan.
'Pantun' paling baru ditulis Ani Yudhoyono dalam menyikapi pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi tentang tindakan demonstrasi 4 November yg berakhir rusuh. Dalam keterangannya, Jokowi mengungkap ada aktor politik yg menunggangi tindakan itu.
Tidak cuma gosip itu, konflik keduanya juga sudah berlangsung jauh-jauh hari. Tetapi isu yg terus bergulir itu kian hari dinilai lebih bersifat politis.
" Saya lihat SBY serta Jokowi saat ini lebih pada seteru politik, " tutur aktivis serta pengamat politik Indonesia Ray Rangkuti dalam diskusi politik di Kopi Deli, Jakarta, Senin 7 November 2016.
Selain soal demo 4 November, ada gosip lain yg mengemuka dalam konflik Istana-Cikeas. Apa saja? Berikut ini ulasannya :
Hambalang
Kasus pertama yg bikin jarak antara Istana dan Cikeas merenggang yaitu terkait perkataan SBY yg meminta pemerintah supaya tidak menguras biaya di bagian infrastruktur. SBY yg saat itu mengadakan rangkaian Tur de Java menilai situasi Tanah Air sedang lesu.
" Yang mengerti ekonomi kalau pajak dikuras habis, ekonomi justrul tdk tumbuh. Yang penting wajib pajak jangan mangkir. Jangan digenjot habis-habisan apalagi waktu keadaan ekonomi tengah sulit, maka perusahaan bisa bangkrut serta yg sulit tambah sulit. Ekonomi tengah lesu, jadi pajak mesti pas, " tutur SBY di Pati, Rabu 16 Maret 2016.
SBY menyatakan dirinya sendiri mengerti kalau Indonesia perlu infrastruktur yang ideal. Tetapi angggaran yg datang dari pajak itu jika dikuras habis bakal memberi efek tidak baik untuk ekonomi bangsa. Dia juga memohon pemerintah menunda pembangunan itu untuk dikerjakan pada tahun berikutnya.
" Enggak ada keharusan mesti selesai tahun ini. Indonesia ada selamanya. Sehingga jika ekonomi lesu, tidak lagi bertambah kesulitannya. Itu politik ekonomi, " ujar dia.
Dua hari 'dikritik' SBY, Presiden Jokowi mendadak tinjau proyek pusat olahraga di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Dalam kunjungan ke proyek warisan SBY itu, Jokowi mengajak Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi SP, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dan Menteri Pekerjaan Umum serta Perumahan Rakyat Basuki Hadimujono.
Selesai meninjau, Jokowi mengaku sedih melihat keadaan proyek Hambalang yg tidak tertangani. Bangunan pusat kegiatan olahraga itu dipenuhi rumput ilalang.
" Sedih memandang aset Negara di proyek Hambalang mangkrak. Penuh alang-alang. Harus diselamatkan, " tulis Jokowi dalam account Twitternya @Jokowi, Jumat 18 Maret 2016, jam 13. 31 WIB.
Jokowi menekankan perlu dilakukan penyelamatan proyek itu sebagai aset Negara. Walau bakal menelan biaya triliunan rupiah.
" Kuncinya di situ dan arahnya akan ke sana. Apapun ini menghabiskan anggaran triliunan, " tutur Jokowi.
Pemerintah kemudian memperhitungkan penyelamatan aset lewat beragam langkah. Alternatif yg bakal dikerjakan salah satunya dengan melanjutkan pembangunan sampai usai atau di ubah jadi Pelatnas atau rumah susun sewa.
Dokumen TPF Munir
Komisi Info Pusat (KIP) mengambil keputusan untuk memohon Kementerian Sekretaris Negara membuka dokumen hasil pemeriksaan Tim Pencari Fakta (TPF) Munir. Langkah itu disebutkan untuk mencari tahu perkembangan penyelesaian kasus Munir.
Cuma saja, Kemensetneg bersikukuh tidak memiliki data yg diminta itu. Dokumen itu, pada 2005 diserahkan langsung dari tim TPF ke SBY.
Juru bicara Kepresidenan Johan Budi mengatakan, Presiden Joko Widodo mengetahui ihwal putusan Komisi Informasi Pusat (KIP) tentang sengketa kasus Munir Said Thalib. Johan mengatakan, Jokowi telah memerintahkan Jaksa Agung Muhammad Prasetyo menelusuri keberadaan dokumen hasil temuan Tim Pencari Fakta (TPF) kasus Munir.
" Jadi, kalau (nanti) ditelusuri lagi, apakah ada novum baru yg dapat ditindaklanjuti, " kata Johan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 12 Oktober 2016.
Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yg mengamati persoalan itu langsung menggelar jumpa pers di Cikeas, Bogor, Jawa Barat. SBY menilai kabar berita di media tentang TPF Munir sudah bergulir ke nuansa negatif dan tendensius mengacu pada dirinya sendiri.
" Jika SBY dianggap terlibat konspirasi pembunuhan Munir, come on... semua punya akal sehat, rakyat punya akal sehat, " tutur SBY di Cikeas, Kabupaten Bogor, Rabu 2 November 2016.
SBY menyatakan, kasus Munir sudah terang benderang. Berkas TPF Munir juga sudah diserahkan ke Mensesneg (Pratikno) untuk ditindak lanjuti.
Ia menambahkan, Jokowi telah mengetahui hasil rekomendasi TPF Munir. " Sekarang bola kasus Munir ada di tangan Pak Jokowi, " tutur SBY.
SBY menambahkan, penindakan kasus Munir oleh aparat penegak hukum pada eranya sudah maksimal dan sesuai ketentuan. " Kalau dikira belum rampung, silakan aparat hukum yg saat ini menindak lanjuti, " kata SBY.
Demo 4 November
Ormas Islam yg tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) berdemonstrasi di Jakarta pada 4 November 2016. Mereka menuntut penegak hukum untuk menyelesaikan masalah dugaan penistaan agama yg dilakukan Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Namun tindakan yg pada awalnya berjalan damai berakhir ricuh. Beberapa orang terluka dalam peristiwa itu. Presiden Joko Widodo kemudian mengadakan jumpa pers menyikapi tindakan demo itu.
" Kita menyesalkan peristiwa ba'da Isya yg harusnya udah bubar akan tetapi jadi rusuh. Dan ini kita saksikan sudah ditunggangi aktor-aktor politik yg memanfaatkan situasi, " kata Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu 5 November 2016 dini hari.
Pernyataan itu di sampaikan Presiden setelah melakukan rapat terbatas dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Menag Lukman Hakim Saifudin, serta Menkopolhukam Wiranto.
Pernyataan itu membuat Cikeas tersengat. Dua hari setelahnya, Ani Yudhoyono membantah jika suaminya, SBY, mendanai aksi unjuk rasa besar-besaran itu. Hal semacam itu diungkapkan Ani dalam account instagramnya, Senin 7 November 2016.
" Sepuluh tahun Pak SBY memimpin negara, tidak ada DNA keluarga kami berbuat yang tidak-tidak. Jadi kalau ada tuduhan kepada Pak SBY yang menggerakkan dan mendanai aksi damai 4 November lalu, itu bukan hanya fitnah yang keji, akan tetapi juga penghinaan yg luar biasa kepada Pak SBY, " tutur Ani Yudhoyono.
Ani Yudhoyono menyampaikan itu dalam account Instagramnya untuk merespons seorang pengikutnya bernama @estikartika2410 yang menyatakan pendapatnya masalah tudingan pada SBY.
Menurut Ani, tuduhan sebagai dalang demo 4 November itu adalah suatu penghinaan pada SBY lantaran selama ini suaminya udah banyak mengabdi pada bangsa dan negara.
" Dalam perjalanan hidupnya sepanjang 30 th. di TNI serta selanjutnya di pemerintahan, Pak SBY sudah mengabdi pada bangsa dan negara, siap mempertahankan dan membela NKRI dengan taruhan nyawanya, " kata Ani.
" Sekali lagi, tuduhan itu sangat kejam. Allah Maha Tahu apa yang kami lakukan selama ini, " Ani memungkas.
0 komentar:
Posting Komentar