Kenapa Rachmawati selalu menyerang kakaknya (Megawati) ?


PastiBayar - Apa yang dilakukan wanita ini, mungkin saja pembaca akan geleng-geleng kepala.
Kenapa?, Rahmawati adalah saudara dari Megawati Sukarnoputri, namun mengapa dia selalu menyerang saudaranya sendiri Megawati…heran kan?
Apa pernah merasa disakiti ya..?

Seperti kita ketahui, Serangan Rachmawati Soekarnoputri terhadap kakaknya, Megawati Soekarnoputri seakan tidak pernah surut. Setelah jagoannya Prabowo-Hatta kalah di Pilpres 2014, dia juga seolah tak berhenti menyerang Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi).


Sebagai contoh, Rachmawati Soekarnoputri kemarin tiba-tiba menyambangi parlemen. Mantan Ketua Dewan Pembina Partai NasDem itu ingin menyampaikan beberapa temuan kecurangan pada Pilpres 2014 yang
menurut dia akan berakibat fatal pada pemerintahan ke depan.
Entah kenapa adik dari Megawati Soekarnoputri itu sejak mulai dulu terlihat tidak suka pada kakaknya. Rachmawati tidak pernah searah dengan Megawati dan selalu menyerangnya dengan semua cibiran…padahal bila dihitung-hitung tidak hanya Rahmawati, semua saudaranya mendukung megawati.

Kali ini dia juga mengkritik dan memprediksi
kegagalan pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) -Jusuf Kalla (JK).
Berikut beberapa serangan Rachmawati pada Megawati dan Jokowi :

1. Sebut kemenangan Jokowi-JK pesanan asing 
Rachmawati menganggap hasil pilpres lalu yang memenangkan Jokowi-JK adalah skenario. Kemenangan pasangan no urut 2 itu merupakan pesanan asing.
Menurut dia pimpinan DPR menerima petisi dari rakyat yang disampaikannya. Dia mengharapkan hal semacam itu bisa dijadikan pertimbangan pengambilan kebijakan oleh
DPR.
Lanjut dia, hasil pilpres adalah pesanan asing. Hal itu bisa di buktikan dari data masyarakat yang dimanipulasi serta mengalami pembengkakan.
“Hasil pilpres sudah dikooptasi dengan kebutuhan kapitalis. Data pemilu ini di ambil tidak dari BPS namun dari konsultan asing sehingga ada pembengkakan,
mengapa bangsa menutup kecurangan itu, ” pungkas dia.

2. Rachmawati anggap Megawati antek kapitalis 
Rachmawati Soekarnoputri menilai Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri merupakan budak negara asing. Dia berpikiran kakaknya itu telah
melakukan kesepakatan penjualan aset-aset dan sumber daya alam Indonesia kepada pihak asing saat pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK).
“Megawati itu sudah antek kapitalis. Bagaimana konsesi politik dagang, sumber daya telah dibagi -bagi dalam pemerintahan nanti (Jokowi-JK), ” kata
Rachmawati di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, seperti diberitakan merdeka. com.

3. Koalisi Merah Putih lebih merakyat 
Menurut Rachmawati, kalau pemerintahan dipegang oleh Koalisi Merah Putih (KMP) maka arah kesejahteraan rakyat bisa lebih terjamin. Dia juga mendorong supaya kasus-kasus yang diduga menjerat
Jokowi digelar sebelum pelantikan.
“Koalisi Merah Putih lebih kerakyatan. Kenapa saya mengadu ke DPR supaya ada klarifikasi dulupersoalan Jokowi, ” jelas dia.

4. Indonesia akan pecah jika di pimpin Jokowi 
Rachmawati ikut bersyukur atas kemenangan Koalisi Merah Putih menduduki mayoritas kursi di parlemen.
Menurut dia kemenangan itu adalah kemenangan rakyat.
Tetapi dia masih menyayangkan mengapa kepemimpinan harus diserahkan pada Jokowi-JK. Sebab, menurut dia kemenangan mereka tidak terlepas dari
campur tangan Megawati yang sudah bekerja sama juga dengan antek asing.
“Saya bersyukur (kemenangan KMP di parlemen), ini bukan masalah menang atau kalah namun masalah bangsa ke depan. Sebentar lagi Indonesia bakal pecah
dan di ambil bangsa asing, ” pungkas dia.

5. Tuding Jokowi terlilit banyak kasus korupsi 
Rachmawati menuding Jokowi masih dibelit banyak persoalan hukum serta tidak layak menjadi presiden.
Dia juga merasa gemas karena tidak ada instansi berwenang yang menindaklanjuti kasus-kasus itu hingga hari ini.
“Presiden terpilih versi KPU (Jokowi) banyak
membawa masalah-masalah hukum. Namun laporannya dan yang tahu persoalan hukumnya Jokowi tidak ditindaklanjuti baik KPK dan Kejaksaan Agung, ” kata Rachmawati di gedung parlemen Senayan Jakarta,
Menurut dia KPK memegang bukti-bukti lima kasus korupsi Jokowi itu. Demikian juga Kejaksaan Agung yang tidak mengusut selesai masalah bus Transjakarta.
“KPK ada empat sampai lima kasus waktu jadi Wali Kota di Solo serta rekening diluar negeri. Ada masalah bus Transjakarta di Kejaksaan Agung juga yang penting di gelar, ” jelas dia.

Bagaimana pemirsa dengan sikap politik Rahmawati ini.. apakah dia memang seorang negarawan yang baik, politikus sejati atau malah barisan orang sakit hati?
Share on Google Plus

About PastiBayar

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar