Inilah Sisi positif dan negatif memiliki Penis yang sudah disunat


Dalam beberapa agama, sunat pada pria menjadi perintah. Pada beberapa suku juga merekomendasikan golongan Adam melaksanakan sunat. Bermacam studi ilmiah juga mencari tahu dampak seandainya pria disunat.

Berikut empat dampak pria yang disunat : 

1. Lebih lama bertahan waktu bercinta 

Siapa sangka, sunat dapat membuat pria lebih lama bercinta. Dalam studi di Turki, peneliti menganalisis kehidupan seksual pada pria sebelum sunat dan setelah sunat. Rupanya, setelah disunat rata-rata pria mengalami orgasme lebih lama 20 detik.

Sebagian peneliti lain berspekulasi, sunat membuat penis jadi kurang peka sehingga lebih butuh waktu agak lama menuju orgasme.

2. Pasangan wanita kesulitan orgasme 

Salah satu studi yang dilaksanakan di Denmark menyingkap kenyataan kalau wanita yang menikah dengan pria dengan penis udah disunat condong kesusahan mencapai orgasme. Menyikapi studi ini Profesor Debby Herbenick menjelaskan alasan ilmiah tentang kesulitan orgasme pada wanita yang pasangan seksnya telah disunat.

" Pada pria tidak sunat, ada kelebihan kulit yang merangsang dinding vagina waktu bercinta. Itu memberi sensasi pada wanita, " kata Debby.

Namun bukan berarti pengalaman yang sama dirasakan semua wanita seperti ini.

Potensi terserang kanker berkurang

3. Potensi terserang kanker berkurang drastis 

Pria yang sunat, kemungkinan terserang kanker prostat dan pensi berkurang seperti diungkap dalam beragam penelitian.

4. Risiko terkena penyakit menular seksual kecil 

Tindakan menyunat pada pria mengurangikemungkinan terkena HIV dan penyakit menular seksual lainnya menurut CDC. Peneliti mencari tahu penyebab hal itu. Salah satu prediksinya karena kehadiran kulup lebih mudah terhadap infeksi penyakit menular, HIV.

Faktor lainnya, kehadiran kulup rawan menggesek sisi vagina. Sehingga memungkinkan virus masuk dalam tubuh. Selain itu, adanya kulup dapat menjadi tempat berkembang biak virus dan bakteri.
Share on Google Plus

About PastiBayar

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar